Wednesday, March 23, 2016

Kisah Nabi Muhammad s.a.w. mengalami tahun kesedihan

Assalamualaikum wr.wb
    Teman- teman kali ini saya akan mempostingkan sebuah kisah tentang Nabi Muhammad s.a.w mengalami tahun kesedihan. Kisah ini merupakan lanjutan dari kisah pemboikotan Bani Hasyim dan Bani Muththalin. Kisah ini bersumber dari Al Qur'an terjemah, dan kisahnya adalah sebagai berikut....

    Belum lagi sembuh kepedihan yang dirasakan Nabi Muhammad s.a.w. Akibat pemboikotan umum itu tibalah pula Musibah yang besar menimpah dirinya, yaitu wafatnya paman beliau Abu Thalib dalam usia 87 tahun. Tidak berapa lama kemudian disusul oleh isterinya Siti Khadijah. Kedua musibah terjadi pada tahun ke 10 dari masa kenabian. Tahun ini dalam sejarah disebut "Amul huzni" (tahun kesedihan). Baik Abu Thalib maupun Siti Khadijah telah banyak memberikan bantuan kepada Nabi, moril dam materil. Abu Thalib adalah orang yang amat berpengaruh dalam masyarakat; dia merupakan perisay yang setiap saat memberikan perlindungan kepada Nabi. Siti Khadijah, adalah seorang wanita bangsawan dan hartawan di kota Mekah; dia juga mempunyai peribadi dan pergaulan yang baik dalam masyarakat. Dialah yang menghibur nabi di waktu susah, dan menghidupkan jiwa nabi diwaktu mengalami kesukaran; dikorbankan hartanya untuk perjuangan Rasulullah. Kedua orang yang dicintai itu telah meninggalkan beliau, di saat- saat permusuhan Quraisy terhadap beliau sedang menjadi jadi. Mereka sudah mulai berani menyakiti badan Nabi. Akan tetapi segala macam musibah dan penganiayaan itu tidaklah mengendorkan semangat perjuangan beliau.

    Sesedah beliau melihat bahwa, Mekah tidak lagi sesuai menjadi pusat da'wah islam, maka beliau berda'wah diluar kota Mekah. Negri yang di tuju ialah Tha'if daerah kabilah Tsaqif. Beliau menjumpai pemuka- pemuka kabilah dan di ajaknya mereka kepada agama islam. Ajakan Nabi Muhamad itu di tolak dengan kasar. Nabi diusir, disorak- soraki dan di kejar kejar sambil di lempari dengan batu sampai berlindung di bawah pohon anggur di kebun Utba dan Syaiba (anak Rabi'a).

    Demikianlah kisah ini dan mungkin akan saya lanjutkan pada postingan selanjutnya yaitu tentang Nabi Muhammad menjalani isra' dan Mi'raj.
Mohon ma'af apabilA dalam pengetikan terdapat yang salah, jikalau ada tolong komentari. Terimakasih anda telah mengunjungi blog saya....

Wassalamualikum wr.wb.

Kisah pemboikotan terhadap Bani Hayim dan Bani Muththalib

Assalamualaikum wr.wb.
    Teman teman kali ini saya akan mempostinhkan sebuah kisah tentang pemboikotan terhadap Bani Hasyim dan Bani Muththalib. Kisah ini merupakan lanjutan dari kisah kaum Rasulullah hijrah ke Habasyah (Ethiopia). Kisah ini bersumber pada Al Qur’an terjemah. Dan kisahnya adalah sebagai berikut.

    Sesudah orang Quraisy melihat, bahwa segala jalan yang mereka tempuh untuk memadamkan dak'wah (seruan) Nabi Muhammad s.a.w. Tidak memberi hasil, karena Bani Hasyim dan Bani Muththalib  (dua keluarga besar Nabi Muhammad, baik yang sudah islam maupun yang belum) tetap melindungi beliau, maka mereka mencari taktik baru untuk melumpuhkan kekuatan islam. Mereka mengadakan pertemuan dan mengambil keputusan untuk melakukan pemboikotan terhadap Bani Hasyim dan Bani Muththlib ialah dengan jalan memutuskan segala perhubungan: hubungan perkawinan, jual beli, ziarah menziarahi, dan lain lain. Keputusan mereka itu ditulis di atas kertas dan di gantungkan di ka'bah.

    Dengan adanya pemboikotan umum ini, maka Nabi Muhammad s.a.w orang- orang islam serta keluarga Bani Hasyim dan Bani Muththalib, terpaksa menyingkir dan menyelamatkan diri keluar kota Mekah. Selama tiga tahun lamanya menderita kemiskinan dan kesengsaraan. Banyak juga diantara kaum Quraisy merasa sedih akan nasib yang dialami keluarga Nabi itu. Dengan sembunyi- sembunyi pada waktu malam hari, mereka mengirim makanan dan keperluan lainya kepada kaum kerabat mereka yang terasing di luar kota seperti yang dilakukan oleh Hisyam bin Amr. Akhirnya bangkitlah beberapa pemuka Quraisy menghentikan pemboikotan itu dan merobek- robek kertas pengumuman di atas ka'bah itu. Dengan itu pulihlah kembali hubungan antara Bani Hasyim dan Bani muththalib dengan orang Quraisy. Akan tetapi pengikut- pengikut Nabi Muhammad bukanlah menjadi baik, bahkan orang- orang Qurais lebih meningkatkan sikap permusuhan mereka.

    Demikianlah kisah pemboikotan terhadap Bani Hasyim dan Bani Muththalib, dan akan saya lanjutkan pada postingan berikutnya tentang kisah Nabi Muhammad s.a.w. Mengalami tahun kesedihan.
    Mohon ma'af apabila dalam pengetikan terdapat yang salah, jikalau ada yang salah tolong di komentarkan di tempatnya.. Terimakasih Anda telah mengunjungi blog saya semoga apa yang saya kisahkan bisa bermanfaat bagi teman- teman.

Wassalamualaikum wr.wb.

kisah KAUM Rasulullah hijrah ke Habasyah

Assalamualaikum wr.wb
    Teman- teman kali ini saya akan mempostingkan sebuah kisah tentang kaum Rasulullah hijrah ke Habasyah (Ethiopia) kisah ini adalah lanjutan dari kisah Reaksi Orang Qurais ketika melihat gerakan islam. Kisah ini bersumber dari Al Qur'an terjemah. Dan kisahnya sebagai berikut.

    Setelah orang- orang Quraisy merasa bahwa usaha- usaha mereka untuk melunakan Abu Thalib tidak berhasil, maka mereka melancarkan bermacam- macam gangguan- gangguan dan penghinaan kepada Nabi dan memperhebat siksaan- siksaan di luar peri-kemanusyaan terhadap pengikut pengikut beliau. Akhirnya Nabi tidak tahan melihat penderitaan, sahabat- sahabatnya itu lalu mengajukan agar mereka hijrah ke Habasyah (Abisinia) yang rakyatnya menganut agama keristen dan Rasul mengetahui bahwa Raja Habasyah adalah Najasyi dikenal adil, maka berangkatlah rombongan pertama terdiri dari sepuluh orang laki laki dan empat orang perempuan. Kemudian disusulah dengan rombongan- rombongan yang lain mencapai hampir seratus orang. Diantaranya Utsman bin Affan beserta isteri beliau rukayah (putri Nabi), Zuber bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, ja'far bin Abu Thalib dan lain lainnya. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke 5 setelah Nabi Muhammad menjadi Rasul (615 M).

    Setibanya di negeri Habasyah mereka mendapati penerimaan dan perlindungan yang baik dari rajanya.

    Sikap baik yang di tunjukan raja Nabasyih membawa kegelisahan orang Quraisy. Karenanya mereka mengutus Amru bin Ash dan Abdullah bin Rabiah yang meminta agar mengembalikan orang orang Mekah yang hijrah itu dan permintaannya di tolak raja.

    Sementara itu Rasulullah, tetap tinggal di Mekah, menyeru kaumnya ke dalam islam walaupun gangguan bertambah sengit. Seorang demi seorang pengikut beliau bertambah. Berkat rahmat Allah masuklah kedalam agama islam pada masa ini dua orang pemimpin Quraisy yang perkasa yakni: Hazah bin Abdul muththalib dan Umar bin Khaththab. Kedua orang ini pada mulanya. Menentang islam yang amat keras. Kehadiran mereka dalam barisan islam menghidupkan semangat kaum muslimin, karena mereka akhirnya menjadi benteng islam. Masuknya Umar ke dalam agama islam itu menimbulkan kejengkelan dan reaksi yang kuat dipihak Quraisy. Oleh sebab itu mereka memperhebat usaha- usaha untuk melumpuhkan gerakan Nabi Muhammad s.a.w.

    Demikianlah kisah tentang kaum Rasulullah dan sahabatnya hijrah ke Habasyah dan akan saya lanjut kembali di postingan selanjut-nya tentang kisah pemboikotan terhadap bani Hasyim dan Bani Muththalib.
    Mohon ma'af apabila terdapat kesalahan dalam pengetikan.. Terimakasih telah mengunjungi blog saya........

Wassalamualaikum wr.wb

Reaksi orang Qurais ketika melihat gerakan islam. Pada zaman Nabi muhamad s.a.w.

Assalamualaikum wr.wb.
    Teman teman kali ini saya kakan mempostingkan sebuah kisah tentang Reaksi orang Qurqisy ketika melihat gerakan Islam pada zaman Nabi Muhammad s.a.w. Kisah ini adalah lanjutan dari Kisah Nabi Muhammad s.a.w. menyiarkan Agama Islam secara terang- terangan. Kisah ini bersumber dari Al Qur'an terjemah, bacalah hingga tuntas agar engkau tau intinya dan tidak terjadi salah tapsir. dan kisahnya adalah sebagai berikut.

    Ketika orang- orang Quraisy melihat gerakan islam serta mendengar bahwa mereka dengan nenek moyang mereka dibodoh bodoh- bodohkan dan berhala- berhala mereka dihina- hina, bangkitlah kemarahan mereka dan mulailah mereka melancarkan permusuhan terhadap Nabi dan pengikut- pengikutnya. Banyaknya pengikut Nabi yang terkena siksaan diluar peri kemanusiaan, terutama sekali pengikut dari golongan rendah. Terhadap Nabi sendiri, mereka tidak berani melakukan gangguan badan, karena beliau masi dilindungi paman beliau Abu Thalib disamping itu beliau adalah keturunan Bani Hasyim yang mempunyai kedudukan dan mertabat yang tinggi dalam pandangan masyarakat Quraisy sehingga beliau disegani.

    Pada suatu ketika,datanglah pemuka- pemuka Quraisy menemui Abu Thalib meminta agar dia segera menghentikan segala kegiatan Nabi Muhammad s.a.w. Dalam menyiarkan islam, dan jangan mengecam agama mereka,serta menghina nenek moyang mereka. Tuntutan mereka ini ditolak secara baik oleh Abu Thalib. Setelah mereka melihat perutusan itu tidak memberikan hasil, datanglah mereka kepada Abu Thalib untuk menyetakan bahwa mereka tidak dapat membiarkan tingkah laku Nabi Muhammad s.a.w. Itu dan mereka mengajukan pilihan kepadanya: menghentikan ucapan- ucapan Nabi Muhammad s.a.w. Atau mereka sendiri yang melakukannya. Setelah Abu Thalib mendengar ketegasan perutusan itu timbullah rasa kehwatiran akan terjadi perpecahan dan timbul permusuhan kaumnya, namun tidak sampai hati juga ia melarang keponakannya itu. Akhhirnya dipanggilah Nabi Muhammad s.a.w. Dan pamannya  berkata: "Wahai anakku! Sesungguhnya aku dijumpai oleh pemimpin pemimpin kaummu. Mereka mengatakan kepadaku agar supaya aku mencegah kamu melakukan penyiaran islam dan tidak menycela agama dan nenek moyang mereka, maka janhgan lah diriku dan dirimu, janganlah aku dibebani dengan sesuatu perkataan diluar kesanggupanku".

    Mendengar ucapan itu Nabi Muhammad s.a.w. Mengira pamannya tidak bersedia lagi melindunginya. Beliau berkata dengan tegas.

"Demi Allah wahai paman! Sekiranya dia meletakan matahari di sebelah kakiku, dengan maksud agar aku bersedia meninggalkan pekerjaan ini (menyeru mereka kepada agama Allah) sehingga dia tersiar (di muka bumi ini) atau aku akan binasa karenanya, namun aku tidak akan menghentikan pekerjaan ini."

    Sesudah mengucapkan kata- kata itu Nabi Muhammad berpaling seraya menangis. Ketika beliau berpaling hendak pergi, Abu Thalib memenggil: " Menghadaplah kemari hai anakku!" Nabi pun kembali menghadap. Berkata pamannya: "Pergilah dan katakanlah apa yang kamu hendaki, demi Allah aku tidak akan menyerahkan kamu karena suatu alasan apapun."

    Demikianlah tekad dan pembelaan Abu Thalib terhadap Nabi seterusnya, walaupun pemuka- pemuka Quraisy berkali- kali membujuknya. Dalam pada itu beliau menginsyafi pula kekompakan orang orang Quraisy menghadapi beliau. Oleh karena itu beliau mengingatkan Bani Hasyim dan Bani Muththalib agar tetap memelihara semangat setia-keluarga, bahwa bila mana salah seseorang dari mereka teraniaya, maka seluruh keluarga harus bangkit serentak membalasnya. Peringatan Abu Thalib disambut mereka dengan sungguh- sungguh. Baik yang sudah islam maupun yang masi kafir.

    Ada beberapa faktor orang Quraisy menentang islam dan kaum muslimin antara lain ialah;
Pertama: persaingan berebut kekuasaan. Dalam kabilah besar Qurausy, sudah sejak lama terdapat golongan-golongan (keluarga besar) yang salinhg bersaing untuk merebut pengaruh dan kekuasaan. Tunduk kepada Muhammad menurut pendapat mereka,sama dengan tunduk menyerahkan pimpinan atau kekuasaan kepada keluarga Muhammad, Bani Abdul Muththalib mereka itu tidak dapat membedakan antara keNabian dengan kekuasaan.

Kedua: Ajaran persamaan hak dan derajat yang dibawa islam. Orang Quraisy memandang diri mereka adalah lebih mulia dan tinggi dari golongan bangsa Arab lainya, sedangkan agama islam memandang manusia itu sama saja hak dan martabatnya tidak berbeda antara hamba sahaya dengan tuannya, antara orng kulit putih dengan kulit hitam,sebagaimana firman Allah:
Yang artinya:
". . . . . . Sesungguhnya orang yang paluing mulia disisi Allah ialah orang yang paling takwa . . . . . . .
(Surat{49}Al Hujurat ayat 13).
Oleh sebab itu orang Quraisy enggan masuk agama islam yang menurut anggapan mereka menurunkan artabat diri mereka dan merugikan kedudukan mereka.

Ketiga. Taklid kepada nenek moyang. Segala adat istiadat, kepercayaan- kepercayaan dan upacara- upacara keagamaan yang mereka dapati dari leluhur mereka, diterima dan dipegangi secara membabi buta, sebagai mana tersebut dalam Al Qur'an"
Yang artinya:
". . . . . . . . . . Cukuplah bagi kami apayang telah kami terima dari nenek moyang kami . . . . . . . . ."  (Surat {5} Al Maa'idah ayat 140).

Alhamdulillah akhirnya kisah ini selesai dan akan saya lanjutkan lagi pada postingan brikutnya yaitu yang berkisah tentang Nabi Muhammad s.a.w. Hijrah ke Habasyah (Ethiopia).

   Jikalau dalam kisah ini ada yang salah dalam pengetikan atau pun pembahasaan tolong komentarilah ditmpat komentar... Dan terimakasih karna anda telah berkenan untuk mengunjungi blog saya.... Wassalamualaikum wr.wb.

Monday, March 14, 2016

Hikmah diturunkan Al Qur'an

Assalamualaikum wr.wb
    Teman- teman sekalian kali ini saya akan memposting tentang Hikmah diturunkan Al Qur'an, saya mengambil kutipan penjelasan ini sumber dari Al Qur'an terjemah ..... penjelasannya adalah sebagai berikut.



    Al Qur'an diturunkan secara berangsur- angsur dalam masa 22 tahun 2 bulan 22 hari atau 23 tahun ,,, 13 tahun dimekah dan 10 tahun di madinah. Hikmah diturunkan Al Qur'an secara berangsur- angsur itu ialah :

1. Aghar lebih mudah dimengerti dan dilaksanakan. Orang akan enggan melaksanakan suruhan, dan larangan sekiranya suruhan dan larangan itu diturunkan sekaligus banyak. Hal ini disebutkan oleh bukhari dan riwayat 'Aisyah r.a.

2. Diantara ayat- ayat itu ada yang nasikh dan ada yang mansukh, sesuai dengan kemanslahatan. Ini tidak dapat dilakukan sekiranya Al Qur'an diturunkan sekaligus. (Ini menurut pendapat yang mengatakan adanya nasikh dan mansukh).

3. Turunnya suatu ayat sesuai dengan peristiwa- peristiwa yang terjadi akan lebih mengesankan dan lebih berpengaruh di hati.

4. Memudahkan penghafalan. Orang- orang musyrik yang telah menanyakan mengapa Al Qur'an tidak diturunkan sekaligus, sebagai mana tersebut dalam Al Qur'an surat (25) Al Furqaan ayat 32, yaitu :

". . . . . . . . Mengapa Al Qur'an tidak diturunkan kepadanya sekaligus . . . . . . . ?" (Kemudian dijawab didalam ayat itu sendiri)
". . . . . . . . Demikianlah, dengan (cara) begitu kami hendak menetapkan hatimu . . . . . . . ."

5. Diantara ayat- ayat ada yang merupakan jawaban dari pada pertanyaan atau penolakan suatu pendapat atau perbuatan, sebagai dikatakan oleh Ibnu 'Abas r.a. Hal ini tidak dapat terlakasana kalau Al Qur'an diturunkan sekaligus

Cara-cara Al-Qur'an diwahyukan

Assalamualaikum wr.wb
    Teman- teman sekalian kali ini saya akan memposting tentang cara cara Al Qur'an diwahyukan, saya mengambil kutipan penjelasan ini sumber dari Al Qur'an terjemah ..... penjelasannya adalah sebagai berikut.



    Nabi Muhammad s.a.w. Dalam hal menerima wahyu beliau mengalami bermacam macam cara dan keadaan, diantaranya :
1.  Malaikat memasukan wahyu itu kedalam hatinya. Dalam hal ini Nabi s.a.w. Tidak melihat sesuatu apapun, beliau hanya merasa itu sudah berada saja dalam kalbunya.mengenai ini Nabi mengatakan: "Ruhul qudus mewahyukan kedalam kalbuku", (lihat surat {42} Asy Syuura ayat 51).

2. Malaikat menampakan dirinya kepada Nabi berupa seorang laki- lakiyanhg mengucapkan kata- kata kepadanya sehingga beluia mengetahui dan hafalbenar akan kata- kata.

3. Wahyu datang kepadanya seperti gemerincingnya lonceng. Cara inilah yang amat terasa berat oleh Nabi kadang- kadang pada keningnya berpancaran kalimat, meskipun turunnya wahyu itu di musim yang sangat dingin. Kadang-kadang unta beliau terpaksa berhenti dan duduk karena merasa amat berat,bila wahyu itu turun ketika ia sedang mengendarai unta. Diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit: "Aku adalah penulis wahyu yang diturunkan kepada Rasulullah. Aku lihat Rasulullah ketika turunya wahyu itu seakan akan terserang oleh Demamyang keras dan keringatnya bercucuran seperti permata . Kemudian setelah selesai turunya wahyu, barulah beliau kembali seperti biasanya".

4. Malaikat menampakan dirinya kepada Nabi, tidak berupa seorang laki laki seperti keadaan no. 2, tetapi benar benar seperti rupa yang asli. Hal ini tersebut dalam Al Qur'an surat (53) An Najm ayat 13 dan 14. Yang artinya sebagai berikut.

"Sesungguhnya Muhammad telah memilihnya pada kali yang lain (kedua). Ketika (ia berada) di sidratulmuntaha".

    Mungkiin hanya itu yang bisa saya jelaskan semoga itu bisa menambah ilmu pengetahuan kalian terimakasih mohon ma'af apabila ada yang keliru atau yang salah ketik, jikalau ada tolong komentarkan......
Terimakasih sudah mengunjungi blog saya.......

Wassalam.....

Arti kata Al- Qur'an dan apa yang di maksud dengan Al- Qur'an

Assalamualaikum wr.wb
    Teman- teman sekalian kali ini saya akan memposting tentang Arti kata Al- Qur'an dan apa yang di maksud dengan Al- Qur'an, saya mengambil kutipan penjelasan ini dari sumber Al Qur'an terjemah ..... penjelasannya adalah sebagai berikut.

    "Qur'an" menurut pendapat yang paling kuat sePerti yangh dikemukakan Dr.Subhi Al Salih bearti: "Bacaan", asal kata qaraa. Kata Qur'an itu berbentuk masdar dengan arti isim maf'ul yaitu maqru (dibaca).

    Didalam Al Qur'an sendiri ada pemakayan kata "Qur'an" dalam arti demikian sebagai tersebut dalam ayat 17,18 surat (75) Al Qiyaamah :
Yang artinya adalah sebagai berikut.

"Sesungguhnya mengumpulkan Al Qur'an (didalam dadamu) dan (menetapkan) bacaan (pada lidahmu) jika kami telah membacanya hendakkamu ikut membacanya".

    Kemudian dipakai kata "Qur'an" itu untuk Al Qur'An yang di kenal sekarang ini. Adapun definisi Al Qur'an ialah : "kalam Allah s.w.t. Yang merupakan mu'jizat yang di turunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad s.a.w. Dan yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah.

    Dengan definisi ini, kalam adalah yang diturunkankepada Nabi- Nabi selain Nabi Muhammad s.a.w. Tidak dinamakan Al Qur'an seperti Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s., atau injil yang diturunkan kepada Nabi 'Isa a.s. Demikian pula kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad s.a.w. Yang membacanya tidak dianggap ibadah,seperti Hadits Qudsi, tidak pula dinamakan Al Qur'an.

    Mungkiin hanya itu yang bisa saya jelaskan semoga itu bisa menambah ilmu pengetahuan kalian terimakasih mohon ma'af apabila ada yang keliru atau yang salah ketik jikalau ada tolong komentarkan......
Terimakasih sudah mengunjungi blog saya.......

Wassalamualaikum wr.wb.....

Kisah Nabi Muhammad s.a.w. Menyiarkan agama islam secara sembunyi sembunyi



AssalAmualaikum wr.wb
    Teman teman kali ini saya akan mempostingkan sebuah ringkasan kisah tentang Nabi Muhammad s.a.w. Menyiarkan agama islam secara sembunyi sembunyi. Dan kisahnya sebagai berikut.



    Sesudah Rasulullah menerima wahyu yang kedua yang menyjalankan tugas atas dirinya, mulailah beliau secara sembunyi sembunyi menyeru keluarganya yang tinggal pada satu rumah dan sahabat- sahabat beliau yang terdekat, seorang demi seorang, agar mereka menianggalkan agama berhala dan hanya menyembah Allah Yang Maha Esa. Maka yang mula- mula iman kepadanya adalah isteri beliau sendiri Siti khadijah, disusul putre pamamnya yang masih amat muda Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Haritsah, Budak beliau yang kemudian menjadi anak angkat beliau.

    Setelah itu beliau menyeru Abu Bakar Siddiq, seorang sahabat karib yang telah lama bergaul dan Abu Bakar pun segera beriman dan memeluk agama Islam.

    Dengan perantara Abu Bakar banyak orang- orang yang memeluk agama Islam, antara lain: Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Sa'ad bin Abi Waqqash, Abdurahman bin 'Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidillah bin jarrah, Arkam bin Abil Arkam, Fatimah binti Khaththab (adik Umar bin Khaththab r.a.) Beserta suaminya Said bin Zaid Al 'Adawidan beberapa orang penduduk Mekah launya dari kabilah Quraisy. Mereka itu di beri gelar "As Saabiquunal Awwaluun" artinya: orang- orang terdahulu yang pertama- tama masuk Islam.

    Mereka itu dapat gemblengan pelajaran tentang agama Islam dari rasul sendiridi tempat yang tersembunyi di rumah Arqam bin Abi Arqam dalam kota Mekah.
Teriumakasih mungkin hanya itu yang saya kisahkan semoga bisa menambah ilmu kalian yang membaca kisah di blog saya. Amin.......
Mohon ma'af kalau ada kesalahan dalam pengketikan jikalau ada komentarlah di tempat yang telah disediakan...... Terimakasih.....

Wassalamualaikum wr.wb

Kisah Nabi Muhammad s.a.w. menyiarkan agama Islam secara terang- terangan


Assalamualaikum wr.wb
    Teman teman kali ini saya akan mempostingkan sebuah kisah tentang Nabi Muhammad menyiarkan agama Islam secara terang- terangan. Kisah ini bersumber dari Al Qur'an terjemah..Dan kisahnya adalah sebagai berikut.

    Setelah tiga tahun lamanya Rasulullah s.a.w. Melakukan da'watul afraad yaitu: ajakan masuk islam seorang demi seorang secara diam diam atau secara sembunyi sembunyi dari satu rumah kerumah yang lain.
Kemudian sesudah ini, turunlah fiman Allah dalam surat (15) Al Hijr ayat 94 yang artinya;
"Maka jalankanlah apa yangtelah di perintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang orang musyrik".

    Ayat ini memerintahkan kepada rasul agar menyiarkan agama Islam secara terang- terangan dan meninggalkan cara sembunyi- sembunyi itu. Maka mulailah Nabi Muhammad menyeru kaumnya secara umum ditempat- tempat terbuka untuk menyembah Allah dan mengesahkan-nya. Pertama kali seruan (da'wah) yang bersifat umum beliau tujukan kepada kerabatnya sendiri, lalu kepada penduduk Mekah pada umumnya yang terdiri atas bermacam macam masyarakat, baik dari golongan bangsawan, hartawan maupun hamba sahaya, kemudian kepada kabilah kabilah Arab dari berbagai daerah yang datang kemekah untuk mengerjakan haji.



    Dengan seruan yang bersifat umum dan terang terangan ini, maka Nabi Muhammad s.a.w. Dan agama baru (Islam) yang dibawanya menjadi perhatian dan pembicaraan yang ramai di kalangan masyarakat kota Mekah.

    Pada mulanya meraka angggap gerakan Nabi Muhammad s.a.w. Adalah suatu gerakan yang tidak mempunyai dasardan tujuan dan bertahan hidup hanya sebentar saja. Oleh karena itu sikap mereka terhadap nabi acuh tak acuhdan mereka membiarkanya. Gerakan Nabi Mehammad s.a.w. Semakin meluas dan pengikut- pengikutnya bertambah banyak san seruan Nabi Muhammad s.a.w. Semakin tegas dan lantang. Beliau juga mulai mengecam agama berhala kaumnya dengan menycela sembahan mereka serta membodohkan pula nenek moyang merekayang menyembAh berhala- berhala itu.

    Mungkin hanya itu yang bisa saya tuliskan terimakasih........ Mohon ma'af apabila dalam pengetiukan atau pun ada yang sala juikalau ada tolong berikan komentar anda tentang yanhg salah ataupun tentang yang lain ........... Terimakasih

Wassalamualaikum wr.wb

Friday, March 11, 2016

Ringkasan kisah akhlak Nabi Muhammad s.a.w.


Assalamualaikum wr.wb
    Teman- teman hari ini saya akan memposting tentang kisah akhlak Nabi Muhammad s.a.w. Dari masa kanak kanak hingga dewasa. Dan kisahnya swbagai berikut....


    Dalam perjalanan hidup dari kanak kanak hingga dewasadan sampai di angkat menjadi Rasul, beliau dikenal sebagai oranhg yang jujur, berbudi luhur dan mempunyai kepribadian yang tinggi. Tidak ada sesuatu perbuatan dan tingkah laku yang tercela yang dapat di tuduhkan kepadanya, berlainan dengan tingkah laku dan perbuatan kebanyakan pemuda- pemuda dan penduduk Kota Mekah pada umumnya yang gemar berfoya foya dan bermabuk- mabukan. Karena demikian jujurnya dalam perkataan dan perbuatan, maka beliau di beri julukan "Al- Amin", artinya : orang yang dapat di percayai.

    Ahli sejarah menuturkan, bahwa Muhammad s.a.w. Sejak kecil hingga dewasa tidak pernah menyembah berhala, dan tidak pernah pula memakan daging hewan yang disembelih untuk korban berhala- berhalaseperti lazimnya orang arab jahiliyah pada waktu itu. Duia sangat benci kepada berhala itu dan dan menjauhkan diri dari keramaian dan upacara- upacarA pemujaan kepada berhala itu.

Untuk mencukupi keperluan hidup sehari- hari, dia berusaha sendiri mencari nafkah, karena orng tuanya tidak meninggalkan harta warisan yang cukup. Sesudah ia menikah dengan Siti Khadijah, dia berdagang bersama isterinya dan kadang kadang berdagang juga dengan orang lain.

    Sebagai seorang manusia yang akan menjadi pemimbing umat manusia, Muhammad s.a.w. Memiliki bakat- bakat dan kemampuan jiwa besar, kecerdasan pikirannya, ketajaman otaknya, kehalusan perasaannya, kekuatan ingatanya, kecepatan tanggapanya, kekerasan keuanya. Segala pengalaman hidupnya, mendapat pengolahan yang sempurna dalam jiwanya. Dia mengetahui babak- babak sejarah negerinya,kesediahan masyarakat dan keruntuhan agama bangsanya. Pemandangan itu tidak dapat hilang dari pikirannya.

    Dia mulai "menyiapkan dirinya" (bertahannuts) untuk mendapatkan pemusatan jiwa yang sempurna. Untuk bertahannuts ini dipilihnya dui tempat sebuah Gua yang bernama "Hira" yang terletak pada sebuah bukit yang bernama "Jabal Nur" (Bukit Cahaya) Yang terletak kira- kira dua Atau tiga mil dari kota Mekah.

    Walaupun Nabi Muhammad s.a.w.dengan daya pikirannya yang jernih itu berusaha merenungkan tentang pencipta alam raya ini, namun sebelum kenabiannya dia tidak sampai kehakikat penciptanya, sebagaimana diisyaratkan oleh Allah s.w.t. Dalam Al- Qur'an surah (42) As Syuuraa' ayat 52. Yang artinya sebagai berikut.

"Dan begitulah telah kami wahyukan kepadamu suatu ruh (Al-Qur'an) dan perintah kami; kamu belum pernah mengetahui apakAh kitab, dan apakah iman. . . . . . . ."

Dan surah (93) Adh Dhuha ayat 7. Yang artinya sebagai berikut.
"Dan dia dapati kamu dalam kebingungan, lalu dia di beri hidayah kenabian.

    Terimakasih mungkin hanya itu sajah yang bisa saya berikan kepada teman teman sekalian saya minta ma'af apa bila ada kesalahan dalam penulisan saya jikalau ada kesalahan tolong komentari agar saya dapat membenarkannya. Sekalilagi terimakasih anda telah berminat untuk Mengunjungi blog saya.


Wassalamualaikum wr.wb

Wednesday, March 9, 2016

Ringkasan kisah tugas Nabi Muhamad s.a.w.

Assalamualaikum wr.wb
Teman teman sekarang saya akan memheposkan sebuah kisah tentang tugas Nabi Muhammad s.a.w kisah ini saya angkat dari sebuah Al-Qur'an penerjemah dan kisah nya sebagai berikut...


    Menurut riwayat, selama lebih kurang dua setengah tahun lamanya sesudah menerima wahyu yang pertama, barulah Rasulullah menerima wahyu yang kedua, dikala menunggu nunggu wahyu yang kedua itu, kembali Rasulullah diliputi perasaan yang cemas, dan khawatir kalau- kalau wahyu itu putus, malahan hampir saja ia berputus asa, akan tetapi ditetapkanya hatinya dan beliau terus bertahannuts sebagaimana biasa di Gua Hira. Tiba- tiba terdengarlah suara dari langit, menengadah, tampaknya malaikat Jibril a.s. Sehingga beliau menggigil ketakutan dan segera pulAng ke rumah, kemudian meminta siti kahdijah supaya menyelimutinya. Dalam keadaan berselimut itu, datanglah Jibril a.s. Menyampaikan wahyu Allah dalam surah (74) Al Muddatstsir ayat 1-7 yang artinya sebagai berikut.

"Hai orang yang berselimut: bangun dan berilah peringatan! Besarkanlah (Nama) tuhanmu, bersihkanlah pakaianmu, jauhilah perbuatan maksiat, janganlah kamu memberi, dengan maksid ataukarena hendak memperoleh yang lebih banyak. Dan hendaklah kamu bersabar untuk memenuhi perintah tuhanmu.
(Surah {74} Al Muddatstsir ayat 1-7)

    Dengan turunya wahyu ini, maka jelas sudah apa yang harus beliau kerjakan dalam menyampaikan risalahnya, yaitu mengajak umat manusia menembah Allah Yang Maha Esa, yang tidak beranak dan tidak pula di peranakan serta tidak sekutu bagi-nya. Inilah permulaan perintah menyiarkan Agama Allah kepada seluruh umat manusia.

    Terimakasih mungkin hanya itusajah yang bisa sata berikan kepada teman teman sekalian saya minta ma'af apa bila ada kesalahan dalam penulisan saya jikalau ada kesalahan tolong komentari agar saya dapat membenarkannya. Sekalilagi terimakasih anda telah berminat untuk Mengunjungi blog saya.


Wassalamualaikum wr.wb

Ringkasan Kisah Kematian Ibu dan Kake-nya Nabi Muhammad s.a.w.

Assalamualaikum wr.wb
Teman teman sekarang saya akan memheposkan sebuah kisah tentang kematian ibu dan kakenya Nabi Muhammad s.a.w kisah ini saya angkat dari sebuah Al-Qur'an penerjemah dan kisah nya sebagai berikut...

    Pada sa'at sudah berusia lima tahun, Muhammad s.a.w. Diantarkan ke Mekah kembali kepada ibunya Siti Aminah. Setahun kemudian yaitu kira kira enam tahun, beliau dibawa ibunya ke Madinah, bersama- sama dengan Ummu Aiman, sahaya peninggalan ayahnya. Maksud membawa Nabi ke Madinah, pertama untuk memperkenalkanya kepada keluarga neneknya Bani Najjar dan kedua untuk menjiarahi makam ayahnya. Maka di situ diperlihatkan kepdanya rumah tempat Ayahnya dirawat diwaktu sakit sampai meninggal, dan pusara tempat ayahnya di makamkan. Agaknya mengharukan juga cerita Aminah kepada Anaknya tentang ayahnya itu; demikian terharunya, sehingga sesudah ia diangkat mennjadi Rasul dan sesudah ia berhijrah ke madinah, peristiwa itu sering disebut- sebutnya. 

Dibawah ini Adalah gambaran MAKAM ayahnya Nabi Muhammad s.a.w.



    Mereka tinggal disitu kira- kira satu bulan, kemudian pulang kembali ke Mekah. Dalam perjalanan mereka pulang, pada suatu tempat, Abwa' namanya tiba- tiba Aminah jatuh sakit sehingga meninggal dan dimakamkan disitu juga. (Abwa' ialah nama sebuah desa yangterletak antara madinah dan juhfah, kira- kira sejauh 23 mil di sebelah kota Madinah).

    Dapatlah dibayangkan betapa sedih dan bingungnya Muhammad s.a.w. Menhghadapi bencana kemalangan atas kematian ibunya itu. Baru beberapa hari saja dia mendengar cerita ibunya atas kematian ayahnya yang telah meninggalkanya selagi Muhammad masi di dalam kandungan, sekarang ibunya telah meninggal pula dihadapan matanya sendiri, sehingga ia sudah tinggal sebatang kara, menjadi seorang yatim piatu, tiada Berayah dan tiada beribu.

    Setelah selesai memakamkan ibunya, Nabi Muhammad s.a.w. Segera meninggalkan kampung Abwa' kembali kemekah dan tinggal bersama kakenya Abdul muththalib.

    Di sinilah Nabi Muhammad s.a.w.diasuh sendiri oleh kakenya dengan penuh kecintaan. Usia Abdul Muththalib pada waktu itu mendekati 80 tahun. Dia adalah seorang pemuka Quraisy yang disegani dan dihormati oleh segenap kaum Quraisy pada umumnya, dan penduduk kota mekah pada khususnya. Demikian penghormatan bagi kedudukanya yang tinggi dan mulia itu, sampai anak- anaknya tidak berani menduduki tikar khusus baginya di sisi ka'bah.

    Disebabkan kasihsayAng kakenya, Abdul Muththalib, Muhamad s.a.w. Dapat hiburan dan dapat melupakan kemalangan nasibnya karena kematian ibunya. Tetapi keadaan ini tidak lama berjalan, sebab barusaja berselang dua tahun ia merasa terhibur dibawah asuhan kakenya, orangtua yang baik hati itu meninggal pula dalam usia delapan puluh tahun. Muhammad s.a.w. Ketika itu baru berusia delapan tahun.
Kematian Abdul muththalib itu bukan saja kemalangan yang sangat besar bagi Muhammad s.a.w. Tetapi merupakan kemalangan dan kerugian bagi segenap penduduk mekah. Dengan meninggalnya Abdul Muththalib itu penduduk mekah kehilangan pembesar dan pemimpin yang cerdas, bijaksana, berani dan perwira yang tidak mudah untuk mencari gantinya.

    Sesuai dengan wasiat Abdul Muththalib, maka Nabi Muhammad s.a.w. Diasuh oleh pamannya Abu Thalib. Kesungguhan ia mengasuh Nabi serta kasihsayang yang ia serahkan kepada keponakanya ini tidaklah kurang dari apa yang diberikanya kepada anaknya sendiri. Selama dalam asuhan kake dan pamanya, Nabi Muhammad Menunjukan sikap yang terpuji dan selalu membantu meringankan hidup mereka.

    Terimakasih mungkin hanya itusajah yang bisa sata berikan kepada teman teman sekalian saya minta ma'af apa bila ada kesalahan dalam penulisan saya jikalau ada kesalahan tolong komentari agar saya dapat membenarkannya. Sekalilagi terimakasih anda telah berminat untuk Mengunjungi blog saya.
Wassalamualaikum wr.wb

Ringkasan Kisah kelahiran Nabi Muhammad s.a.w.

Assalamualaikum wr.wb
Teman teman sekarang saya akan memheposkan sebuah kisah tentang kelahiran Nabi Muhammad s.a.w kisah ini saya angkat dari sebuah Al-Qur'an penerjemah dan kisah nya sebagai berikut...



    Di kala umat manusia dalam kegelapan dan kehilangan pegangan hidupnya, lahirlah kedunia dari keluarga yang sederhana, di Kota Mekah, seoranag bayi yang kelak akan membawa perobahan besar bagi sejarah dunia, bayi itu yatim; bapaknya yang bernama Abdullah yang menianggal ± 7 bulan sebelum dia lahir. Kehadiran bayi itu disambut oleh kakenya Abdull Muththalibdengan penuh kasihsayang bayi itu dibawa ke kaki ka'bah di tempat suci inilah bayi itu di beri nama Muhammad suatu nama yang belum pernah ada sebelumnya. Menurut penanggalan para ahli, kelahiran Nabi Muhammad itu pada tanggal 12 Rabiulawal tahun gajah atau pada tanggal 12 April 571M.



    Adapun sebab dinamakan tahun kelahirab Nabi itu dengan tahun Gajah, karena pada tahun itu, Kota Mekah diserang oleh suatu pasukan tentara orang nasrani dibawah pimpinan Abrahah, gubarnur dari kerajaan Nasrani Abessiniayang memerintahkan di yaman, dan mereka bermaksudka menyerang ka'bah. Pada waktu itu Abrahah berkendarakan gajah. Sebelum mereka semapi ka'bah, mereka sudah dihancurkan oleh Allah s.w.t dengan mengirimkan burung Ababil. Oleh karena pasukan itu mempergunakan atau mengendarai gajah maka orang Arab menamakannya pasukan bergajah. Sedangkan Nama tahun Gajah diambil dari perjadinya peristiwa ini dan dinamakanlah tahun gajah.

    Nabi muhamad adalah keturunan dari Qushai pahlawan suku quraisyyang berhasil menggulingkan kekuasaan khuza'ah atas kota mekah. Ayahnya yang bernama Abdullah bin Abdul Muththalib bin Hasyim bin Abdumanaf bin qushai bin kilab bib murrah dan golongan arab benua ismail. Ibunya yang bernama Aminah binti Wahab bin Abdumanaf bin Zuhrah bin Kilab bin Muarah dan disinilah keturunnan Nabi Muhammad s.a.w. Bertemu. Baik keluarga dari pihak ayah maupun dari pihak ibu keduanya termasuk golongan bangsawan dan terhormat dalam kalangan kabilah kabilah arab.

    sudah menjadi kebiasaan pada orang orang Arab kota Mekah, terutama pada golongan orang-orang yang tergolong bangsawan, menyusukan dan menitipkan bayi-bayi mereka kepada wanita badiah (dusun di padang pasir) agar bayi-bayi itu dapat menghirup hawa bersih,terhindar dari penyakit penyakit kota dan supaya bayi-bayi itu dapat berbicara dengan bahasa yang murni dan fasih. Demikianlah halnya Nabi Muhamad s.a.w. Beliau diserahkan ibunya kepada seorang perempuan yang baik, Halimah Sya'diahdari bani Sa'ad kabilah Hawazin, tempatnya tidak jauh dari kota mekah. Di perkampungan bani sa'ad iniulah Nabi Muhammad s.a.w. Di asuh dan dibesarkan selama lima tahun.

    Terimakasih mungkin hanya itusajah yang bisa sata berikan kepada teman teman sekalian saya minta ma'af apa bila ada kesalahan dalam penulisan saya jikalau ada kesalahan tolong komentari agar sayA dapat membenarkannya. Sekalilagi terimakasih anda telah berminat untuk Mengunjungi blog saya.


Wassalamualaikum wr.wb